“We still need love, even when we’re avoidant.”
Kalimat ini jadi inti dari single terbaru Assia Keva, “Looking for Love In Wrong Places”, yang resmi dirilis pada 28 Mei 2025. Lagu ini bukan sekadar lagu galau biasa—ini adalah curhatan jujur dari seorang dengan avoidant attachment style yang diam-diam tetap mendambakan cinta.
Dengan lirik yang lugas, vokal yang emosional, dan produksi musik yang intim, lagu ini mewakili suara banyak orang yang selama ini merasa 'asing' dalam hubungan—karena terlalu takut dekat, terlalu sering pura-pura kuat.
“All the mess inside, I can’t get away…”
Lagu ini dibuka dengan pengakuan polos tentang kekacauan batin. Melalui lirik seperti “gotta kill it, gotta sing it, put it off, let it go, make it stop”, Assia Keva menggambarkan konflik batin antara keinginan dicintai dan ketakutan untuk dekat.
“Gue sadar gue sering cari cinta dari orang yang nggak bisa ngasih itu. Tapi ternyata, itu bagian dari cara gue menghindari kedekatan,” ujar Assia Keva.
Lewat lagu ini, ia mengangkat narasi yang jarang disuarakan: perasaan terisolasi yang justru muncul dalam relasi.
Diproduseri Langsung oleh Pamungkas
Kejujuran Assia Keva dalam menulis lagu ini menarik perhatian Pamungkas, musisi di balik lagu-lagu legendaris seperti To The Bone dan Monolog. Ia tak hanya memproduseri lagu ini, tapi juga resmi membawa Assia Keva ke dalam labelnya, Maspam Company LTD.
Pamungkas menyebut bahwa kekuatan Assia terletak pada penulisan lirik yang mentah dan karakter vokalnya yang bulat dan emosional—dua elemen yang jadi nyawa utama dalam lagu ini.
Pembuka dari Sebuah EP Penuh Luka dan Pencarian Diri
“Looking for Love In Wrong Places” adalah single pertama dari EP terbaru Assia Keva yang akan berisi 5 lagu. Proyek ini akan menjadi ruang cerita tentang cinta yang rumit, pencarian validasi, dan proses melepaskan—dengan perspektif yang jujur dan dekat dengan realita anak muda zaman sekarang.