Industri perfilman Indonesia baru saja dikejutkan dengan kabar penunjukan Riefian Fajarsyah alias Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Produksi Film Negara (PFN). Keputusan ini resmi diumumkan pada 10 Maret 2025, dan telah dikonfirmasi oleh Kementerian BUMN serta Presiden Prabowo Subianto. Meski diharapkan membawa angin segar ke PFN, keputusan ini tidak lepas dari pro dan kontra di kalangan publik dan insan perfilman.
Mengapa Ifan Seventeen Dipilih?
Menurut Kementerian BUMN, ada beberapa alasan utama di balik penunjukan Ifan sebagai pemimpin PFN:
1. Pengalaman di Industri Kreatif
Meski lebih dikenal sebagai vokalis band Seventeen, Ifan bukan orang asing di industri kreatif dan perfilman. Ia pernah terlibat sebagai produser dan aktor dalam beberapa film, termasuk Sukep: The Movie (2019), Kemarin (2021), serta menjadi eksekutif produser untuk film Kau dan Dia (2021). Keterlibatannya dalam berbagai proyek film ini menjadi salah satu pertimbangan utama Kementerian BUMN.
2. Mewakili Generasi Muda
Dalam pernyataan resminya, Kementerian BUMN menegaskan bahwa langkah ini merupakan bagian dari upaya memberikan kesempatan kepada generasi muda untuk berkontribusi dalam kepemimpinan. Harapannya, Ifan bisa membawa inovasi dan pendekatan baru dalam mengembangkan PFN.
3. Transformasi PFN ke Arah Digital
PFN saat ini sedang bertransformasi menjadi perusahaan yang lebih fokus pada fasilitasi konten digital dan produksi film modern. Kehadiran Ifan dianggap dapat mendukung visi ini, terutama dengan pengalamannya di dunia hiburan dan media sosial.
Menuai Kontroversi: Dapat Dukungan, Tapi Juga Kritik
Meski ada yang optimis, tidak sedikit pula yang meragukan kemampuan Ifan dalam memimpin PFN.
✅ Dukungan:
Pendukungnya berpendapat bahwa pengalaman Ifan di industri kreatif akan membawa perspektif baru ke PFN. Selain itu, kepemimpinan generasi muda diharapkan dapat membuat PFN lebih dinamis dan mengikuti perkembangan industri film digital yang semakin pesat.
❌ Kritik:
Sebaliknya, beberapa pelaku industri perfilman mempertanyakan kompetensi Ifan untuk memimpin perusahaan sebesar PFN. Beberapa nama seperti Fedi Nuril, Luna Maya, dan Kevin Julio mengungkapkan kebingungan mereka atas keputusan ini.
Tak hanya dari kalangan artis, warganet juga ikut mempertanyakan apakah latar belakang Ifan cukup kuat untuk mengelola BUMN di bidang perfilman. Beberapa pihak bahkan menilai bahwa penunjukan ini lebih bersifat politis, mengingat Ifan pernah mencalonkan diri sebagai anggota legislatif melalui Partai Gerindra dan PKB, meskipun tidak terpilih.
Langkah Ifan Seventeen ke Depan
Kini, tantangan terbesar bagi Ifan adalah membuktikan kemampuannya sebagai pemimpin PFN. Dengan transformasi PFN yang sedang berjalan, keputusan-keputusan strategis yang diambilnya akan sangat menentukan masa depan industri film nasional.
Apakah Ifan mampu membawa PFN ke arah yang lebih baik, atau justru akan semakin memperdalam keraguan publik? Hanya waktu yang bisa menjawab. Yang jelas, semua mata kini tertuju pada langkah pertama yang akan diambilnya dalam posisi barunya ini.
Keyword SEO: Ifan Seventeen Dirut PFN, PFN BUMN perfilman, kontroversi Ifan Seventeen, industri film Indonesia, transformasi PFN, berita terbaru Ifan Seventeen, Erick Thohir BUMN, Prabowo Subianto PFN